Dari Paskibra hingga Pramuka, kisah Kak Dudung Sulaeman sosok pengabdi tanpa batas
Tanjungkitri.Com Pekanbaru – Tidak semua orang mampu menorehkan jejak pengabdian panjang untuk bangsa melalui jalur organisasi kepemudaan. Namun, kisah Kak HM. Dudung Sulaeman, S.TP., M.Pd.I, menjadi bukti bahwa semangat disiplin dan cinta tanah air bisa menyatu dalam jiwa seseorang, dari Paskibra hingga Pramuka.
Semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Kak Dudung dikenal sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Ia pernah bertugas sebagai pengibar pasukan delapan dan bahkan dipercaya menjadi komandan pasukan tujuh belas pada upacara sakral 17 Agustus, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Namun, siapa sangka, perjalanan hidupnya justru membawanya jatuh hati pada dunia Pramuka. Bagi Kak Dudung, Pramuka bukan sekadar seragam cokelat atau atribut, tetapi jalan pengabdian seumur hidup.
Perjalanannya dimulai sejak bangku sekolah dasar. Sebagai Pramuka penggalang, ia pernah mewakili sekolah dalam Lomba Tingkat III Kwartir Cabang Bekasi, sebuah ajang bergengsi yang membentuk karakter disiplin dan tangguh. Menginjak penegak, ia semakin aktif dengan mengikuti Raimuna hingga Perkemahan Wirakarya Daerah (PWD) di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
kak Dudung Sulaeman saat Penegak LaksanaMomen paling berkesan dalam hidupnya adalah ketika menuntaskan ujian Penegak Laksana dengan berjalan kaki dari Kabupaten Bogor menuju Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Perjalanan penuh peluh itu menjadi simbol keteguhan, daya juang, dan semangat pantang menyerah.
Kisah pengabdiannya tidak berhenti di tanah air. Saat bekerja di Arab Saudi tahun 2002-2004, Kak Dudung tetap membawa semangat kepramukaan. Ia dipercaya menjadi pembina Pramuka di Gugus Depan luar negeri yang bernaung di KBRI Jeddah. Dedikasi ini membuktikan bahwa di manapun berada, ia selalu menghidupkan api Gerakan Pramuka dan menebar manfaat bagi sesama.
Kini, kembali ke tanah air, Kak Dudung tetap konsisten menjadi pembina Pramuka di berbagai jenjang pendidikan. Dari SD, SMP, hingga SMA/SMK, ia aktif membimbing generasi muda dengan sabar dan telaten. Tak hanya melatih keterampilan, ia juga menanamkan nilai disiplin, kemandirian, kepemimpinan, dan cinta tanah air.
kak Dudung Sulaeman beserta keluarga“Sekali Pramuka, tetap Pramuka. Itu bukan sekadar slogan, melainkan janji hidup saya,” tegasnya.
Dedikasi panjangnya membuat Kak Dudung dikenal sebagai sosok Pramuka sejati yang santun dan berwibawa. Di momentum HUT Pramuka ke-80 tahun 2025 ini, kisahnya menjadi teladan bahwa semangat Pramuka adalah semangat membangun bangsa, membina karakter, dan melahirkan generasi tangguh untuk masa depan.
Editor: Desu
Reporter: Han's
Posting Komentar untuk "Dari Paskibra hingga Pramuka, kisah Kak Dudung Sulaeman sosok pengabdi tanpa batas"